Rabu, 9 Mei 2012 Hizbut Tahrir Indonesia chapter UGM Yogyakarta mengadakan aksi damai untuk menolak kedatangan Irsya Mandji ke Yogyakarta tepatnya di UGM untuk melakukan bedah buku “Allah, Liberty, and Love” (Versi Indonesia: Beriman tanpa rasa takut). Aksi ini diadakan di bundaran UGM dan dimulai dari pukul 09.00-10.30 WIB. Aksi ini dihadiri kurang lebih 100 peserta aksi yang mendukung dan setuju menolak kedatangan Irsyad Mandji.
Irsyad Mandji merupakan tokoh liberal yang menjunjung tinggi feminism dan dia adalah seorang lesbian sebagaimana pernyataannya: “ Sebagaimana anda ketahui, saya adalah seorang lesbian dan saya tidak meminta persetujuan kaum muslim atas orientasi seksual saya. Saya hanya meminta persetujuan dari dua entitas saja: sang pencipta dan nurani saya,” saat ditanya pendapat tentang LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender/transseksual)
Ust. Ihdah dalam orasinya mengatakan “kedatangan Irsyad Mandji ke Indonesia khususnya Yogyakarta merupakan bencana yang kompleks. Ada dua bencana yang ditimbulkan dari kedatangan Irsyad Mandji yaitu: pertama, bencana dari penulis bukunya. Bahwasanya Irsyad Mandji adalah seorang lesbian dimana lesbian adalah prilaku yang menyimpang. Dan yang kedua, bencana dari bukunya yang menjelaskan tentang plurularisme. Tidak hanya itu, Irsyad Mandji juga mengajak kaum feminis untuk menyerukan feminism lesbian.”
Menurut salah satu peserta aksi "saya tidak setuju dengan kedatangan Irsyad Mandji karena seorang lesbian tidak patut dijadikan panutan. Pemikiran yang dibawahnya dapat mengobok-obok pemikiran masyarakat. Dengan kedatangannya, bisa jadi masyarakat berpendapat bahwa Islam itu mengajarkan hal-hal seperti pernikahan sejenis dll." tutur Shalihuddin salah satu peserta aksi.
Menurut salah satu peserta aksi "saya tidak setuju dengan kedatangan Irsyad Mandji karena seorang lesbian tidak patut dijadikan panutan. Pemikiran yang dibawahnya dapat mengobok-obok pemikiran masyarakat. Dengan kedatangannya, bisa jadi masyarakat berpendapat bahwa Islam itu mengajarkan hal-hal seperti pernikahan sejenis dll." tutur Shalihuddin salah satu peserta aksi.
Sebelum aksi ini dibubarkan, pihak polisi telah memberikan informasi bahwa Irsyad Mandji tidak jadi melakukan bedah buku karena tidak adanya persetujuan dari pihak kepolisian. Aksi ini kemudian ditutup dengan dibacakannya doa’ bersama. AL
0 komentar:
Posting Komentar